Mengapa Hubungan Romantis Tidak Akan Mengisi Kekosongan Anda
Isi
- Apa yang menyebabkan perasaan hampa dalam hubungan romantis?
- Kesalahan Umum "Solusi"
- 1. Membingungkan "masalah hubungan" dengan "masalah diri sendiri".
- 2. Menimbang pasangan Anda dengan ekspektasi yang berlebihan.
- 3. Kebutuhan kronis untuk validasi menumbuhkan ketergantungan yang tidak sehat.
- Bacaan Penting Hubungan
- 6 Cara Mitra Tetap Berkomitmen Meskipun Mereka Jatuh Cinta
Rasa hampa dalam suatu hubungan seringkali disebabkan oleh luka masa lalu yang belum terselesaikan dan tidak bisa diisi oleh pasangan yang romantis.
Ketika orang mengharapkan suatu hubungan memenuhi semua kebutuhan emosionalnya, mereka membuat tiga kesalahan umum: mengacaukan masalah hubungan dengan masalah diri, memiliki harapan yang tidak realistis, dan membutuhkan validasi terus-menerus.
Memperhatikan masalah umum ini dapat membantu orang memupuk hubungan yang lebih sehat.
Rahasia hubungan romantis yang bahagia sangatlah mudah: Mulailah dengan bahagia sendirian.
Anda mungkin melihat ini sebagai penyederhanaan yang berlebihan, tetapi saya telah menghabiskan lebih dari 25 tahun sebagai psikoterapis kelompok, mempelajari bagaimana orang mengelola perasaan mereka dalam hubungan dan mengeksplorasi gaya komunikasi. Saya dapat meyakinkan Anda tentang hal ini: Tidak ada yang meramalkan kehancuran hubungan lebih cepat daripada hanya bergantung pada pasangan Anda untuk mengisi rasa kekosongan yang Anda rasakan di dalam. (Lihat "Apakah Anda Sadar Diri?")
Apa yang menyebabkan perasaan hampa dalam hubungan romantis?
"Kekosongan" sering kali merupakan gejala nyeri yang tidak terselesaikan. Misalnya, di suatu tempat dalam hubungan masa lalu Anda, luka emosional tidak disembuhkan. Luka semacam itu paling sering disebabkan oleh seseorang yang sangat dekat, seperti orang tua, saudara kandung, teman, atau kekasih.
Proses rumit untuk memahami sumber rasa sakit semacam itu menantang. Banyak orang menyangkalnya dan mencari "solusi", yaitu, pasangan yang akan membuatnya pergi. Harapan bahwa pasangan yang romantis akan mengisi kekosongan yang Anda rasakan dapat memberikan periode bulan madu yang mengasyikkan, tetapi hubungan itu tidak akan bertahan dalam jangka panjang.
Mengungkap perasaan hampa itu dimulai dengan menjelajahi rasa sakit yang belum terselesaikan, menyelidiki bagian mana dari sejarah Anda yang membutuhkan tingkat pemahaman yang lebih dalam, dan bekerja untuk menyembuhkan diri sendiri. Pada akhirnya, ini adalah persiapan ideal untuk hubungan romantis yang sehat.
Kesalahan Umum "Solusi"
Berikut adalah kesalahan umum yang dilakukan banyak orang ketika mereka mengharapkan hubungan romantis memenuhi semua kebutuhan mereka:
1. Membingungkan "masalah hubungan" dengan "masalah diri sendiri".
Jika Anda menderita kecemasan atau depresi, hubungan romantis baru dapat membuat gejala-gejala tersebut menjadi tidak aktif, tetapi perasaan itu pada akhirnya akan muncul kembali. Seperti rumah yang dibangun di atas fondasi yang salah, ketika satu orang dalam suatu hubungan mengabaikan masalah emosionalnya, hubungan itu tidak akan stabil. Mungkin salah satu kesalahan paling umum yang dilakukan orang dalam hubungan romantis adalah menyalahkan pasangan mereka atas masalah diri sendiri, yaitu masalah yang ada sebelum hubungan romantis dimulai.
Misalnya, banyak orang tetap berada dalam hubungan yang tidak sehat karena mereka tidak bisa mentolerir kesendirian. Bagi mereka, kesepian adalah bukti bahwa mereka tidak bisa dicintai. Tetapi alih-alih menghabiskan waktu untuk memahami bagaimana menjadi teman yang lebih baik bagi diri mereka sendiri, mereka mencari kenyamanan dari orang lain dan bergantung pada mereka untuk mendapatkan bantuan. Ini menjelaskan mengapa banyak orang mungkin tetap berada dalam hubungan yang tidak sehat (bahkan ketika tahu bahwa mereka pantas mendapatkan yang lebih baik).
2. Menimbang pasangan Anda dengan ekspektasi yang berlebihan.
Kami membawa kebutuhan masa kecil kami yang tidak terpenuhi ke dalam hubungan romantis kami. Seringkali, kami berharap pasangan baru akan memenuhi kebutuhan tersebut. Seperti anak kecil yang menangis minta perhatian dan cinta, kita mungkin menuntut pasangan kita memberi kita semua perhatian dan cinta yang gagal diberikan oleh orang tua kita. Hal ini memberikan beban yang berlebihan pada pasangan yang romantis. Dengan ekspektasi yang begitu tinggi, pasangan Anda akan mulai merasa terbebani dan terbebani oleh kebutuhan Anda. Mereka segera merasa bahwa mereka tidak akan pernah bisa memuaskan Anda, tidak peduli seberapa keras mereka berusaha. (Lihat "Apakah Anda Memiliki Kepribadian yang Mengontrol?")
3. Kebutuhan kronis untuk validasi menumbuhkan ketergantungan yang tidak sehat.
Wajar bagi orang-orang dalam hubungan romantis untuk mencari validasi dari satu sama lain. Kita semua ingin merasa dipahami oleh orang-orang yang dekat dengan kita. Namun, kebutuhan kronis untuk validasi merupakan gejala dari menempatkan terlalu banyak harga diri Anda pada suatu hubungan. Seperti yang ditulis oleh pendukung perdamaian Buddhis, Daisaku Ikeda, "Tidak ada yang mendefinisikan harga diri Anda kecuali Anda."