Pengarang: Louise Ward
Tanggal Pembuatan: 7 Februari 2021
Tanggal Pembaruan: 18 Boleh 2024
Anonim
Tautan Studi Alzheimer Triad Area Otak dengan Kognisi - Psikoterapi
Tautan Studi Alzheimer Triad Area Otak dengan Kognisi - Psikoterapi

Isi

Sebuah studi baru yang dipublikasikan secara online hari ini di Prosiding National Academy of Sciences melaporkan bahwa pola atrofi yang berbeda dalam tiga area otak yang berbeda (kortikal, subkortikal, atau temporal) mungkin membantu menjelaskan bagaimana hilangnya berbagai kemampuan kognitif terwujud pada pasien yang didiagnosis dengan penyakit Alzheimer (AD).

Untuk studi ini, tim peneliti dari Massachusetts General Hospital (MGH) di Harvard Medical School dan National University of Singapore (NUS) menggunakan pemodelan matematika untuk menunjukkan bagaimana berbagai wilayah otak — beberapa di antaranya biasanya tidak terkait dengan kognisi — dapat memengaruhi kemampuan kognitif.

Sebagai contoh, otak kecil (bahasa Latin untuk "otak kecil") secara historis dianggap oleh kalangan medis sebagai bertanggung jawab semata-mata untuk aktivitas 'non-berpikir' seperti menyempurnakan koordinasi otot. Penelitian baru ini menunjukkan bahwa otak kecil sebenarnya memainkan peran penting dalam fungsi kognitif atau penurunan fungsi eksekutif dan memori. </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> </s> orang </s>


Dalam sebuah pernyataan kepada Rumah Sakit Umum Massachusetts, Thomas Yeo, Asisten Profesor di Departemen Teknik Listrik dan Komputer NUS dan Laboratorium MGH untuk Pencitraan Neuroimaging, mengatakan,

"Tingkat keparahan gejala dan neurodegenerasi dapat sangat bervariasi di antara pasien dengan penyakit Alzheimer. Pekerjaan kami menunjukkan bahwa peserta dalam penelitian ini menunjukkan setidaknya tiga pola atrofi — kortikal, temporal atau subkortikal — yang terkait dengan variabilitas penurunan kognitif tidak hanya pada pasien yang didiagnosis dengan Alzheimer tetapi juga pada individu dengan gangguan kognitif ringan atau mereka yang secara kognitif normal tetapi berisiko untuk Alzheimer. "

Riset Yeo berfokus pada pengembangan algoritme pembelajaran mesin untuk analisis skala besar dari data pencitraan otak berdimensi tinggi dan kompleks. Model komputasi matematis ini memungkinkan para peneliti untuk mencirikan bagaimana berbagai sistem otak mendukung kognisi.

Untuk studi terbaru ini, Yeo dan rekannya menganalisis data yang dikumpulkan sebagai bagian dari Alzheimer's Disease Neuroimaging Initiative (ADNI). Studi ini melibatkan total 379 peserta: 188 telah didiagnosis dengan penyakit Alzheimer, 147 dengan gangguan kognitif ringan, dan 43 yang tidak mengalami gangguan kognitif tetapi berisiko lebih tinggi terkena plak beta-amiloid yang terkait dengan pengembangan penyakit Alzheimer.


Sebagai langkah pertama untuk membuat model matematika, tim peneliti menganalisis data dari MRI struktural dasar. Gambar saraf ini membantu memperkirakan kemungkinan atrofi di wilayah otak tertentu terkait dengan perubahan spesifik dalam fungsi eksekutif dan memori. Berdasarkan lokasi faktor atrofi, peneliti menentukan korelasi yang terkait dengan kombinasi tiga pola atrofi yang berbeda.

Tiga Pola Atrofi dan Area Otak yang Berhubungan dengan Penyakit Alzheimer

  1. Kortikal: Menunjukkan atrofi di seluruh korteks serebral (Area otak di otak besar, Bahasa Latin untuk "otak").
  2. Subkortikal: Menunjukkan atrofi di otak kecil, striatum, dan talamus. (Area otak di dasar otak).
  3. Sementara: Menunjukkan atrofi korteks temporal medial, hipokampus, dan amigdala (Area otak di lobus kortikal di belakang telinga).

Ketiga area otak dikaitkan dengan fungsi eksekutif dan penurunan memori di seluruh spektrum klinis. Faktor kortikal paling kuat terkait dengan penurunan fungsi eksekutif. Faktor temporal menunjukkan hubungan terkuat dengan memori. Faktor subkortikal dikaitkan dengan penurunan paling lambat dari fungsi eksekutif dan memori. Temuan ini menunjukkan bahwa pola atrofi otak yang berbeda dapat dikaitkan dengan berbagai domain kognitif.


Berpikir Negatif: Kecanduan Berbahaya

Publikasi

Mereka Memimpikan Sekolah, dan Tak Satu Pun dari Impian itu Baik

Mereka Memimpikan Sekolah, dan Tak Satu Pun dari Impian itu Baik

Bermimpi ber ekolah adalah hal bia a di kalangan orang dewa a dari egala u ia. Faktanya, dalam urvei mimpi, berada di ekolah bia anya menempati peringkat di antara lima kategori mimpi terata dalam fre...
Apakah Anak Anda Menjadi Tidak Terkendali Selama Terkunci?

Apakah Anak Anda Menjadi Tidak Terkendali Selama Terkunci?

Jika anak Anda lepa kendali lebih ering karena minggu demi minggu penguncian ini berlanjut, Anda tidak endirian. aya mendengar emakin banyak orang tua menggambarkan anak mereka ebagai "kekacauan ...